|
| Sebuah mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BCA, di Jalan Tlogosari Raya II No 24, Pedurungan, hilang, Minggu (3/11) dini hari. Mesin pecahan Rp 100.000 berisi uang tunai Rp 450 juta lebih itu diduga dibawa kabur dengan menggunakan mobil oleh pelaku yang diperkirakan lebih dari dua orang.
Cara tersebut merupakan modus baru yang digunakan pelaku agar aksinya berjalan lancar. Sebab, beberapa pelaku pembobolan tak pernah berhasil saat beraksi. Mereka sebatas merusak brankas dan tertangkap. Di bilik berisi dua mesin ATM kelipatan Rp 100.000 dan Rp 50.000 itu, perawatan dan pengisian uang dikendalikan oleh PT Andalan Arta Lestari.
Leader operasional perusahan tersebut, Tan Yudi Ari W (37) mengatakan, hilangnya mesin ATM itu diketahui setelah pihaknya mendatangi lokasi untuk melakukan perbaikan, Minggu (3/11) pagi. “Awalnya pukul 03.48, di komputer monitoring kantor saya, signal di mesin ATM tidak terdeteksi,” ungkapnya.
Selang tiga jam, pihaknya mendatangi lokasi untuk melakukan pengecekan dan perbaikan. “Tadinya mau ditindaklanjuti langsung, tapi karena petugas jaga hanya satu orang jadi kami menunggu petugas shift pagi untuk datang ke lokasi,” ujarnya.
Dia mengira hal itu terjadi karena listrik mati atau gangguan jaringan internet. “Semua mesin terpantau komputer monitoring kami. Sekitar pukul 06.30, staf Bandung Lelono (34) dan Wijaya (32), kami perintahkan untuk ke lokasi. Kebetulan mereka shift pagi,” ujarnya.
Rugi Ratusan Juta
Tiba di lokasi, lanjut dia, pihaknya sudah menemukan satu di antara dua mesin ATM di bilik tersebut lenyap. Mendapati itu, pihaknya kemudian memotret lokasi dan melapor ke perusahaannya. Tak berapa lama kemudian, petugas lain PT Andalan tiba di lokasi. Petugas tersebut langsung mencopot CCTV beserta rekamannya. Selain itu, isi mesin ATM pecahan Rp 50.000 dikosongkan. “Rekaman di CCTV pada malam sampai pagi sudah kami amankan di kantor,” katanya. Oleh Tan Yudi, kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek Pedurungan.
Kapolsek Pedurungan Kompol Sukarman mengatakan, laporan itu diterima pihaknya sekitar pukul 09.30. Sesaat kemudian pihaknya langsung mendatangi lokasi dan melanjutkan laporan tersebut ke Tim Inafis Polrestabes Semarang. Mereka kemudian melakukan olah kejadian perkara. “Masih kami selidiki, kerugian diperkirakan Rp 450 juta lebih,” ungkapnya.
Dari hasil olah kejadian perkara, pelaku diduga mengangkut mesin ATM itu dengan memotong tiga baut yang berada di bagian bawah mesin yang ditanam ke lantai.
“Ditemukan potongan baut bekas digergaji,” kata seorang petugas Inafis Polrestabes Semarang. Lalu, lanjut dia, pelaku menggoyangkan mesin hingga terlepas dari baut.
Temuan lain, empat lampu di bilik ATM itu pecah, kaca bilik sebelah kanan retak. “Pelaku juga memotong kabel power ATM. Di lantai ada bekas seretan, kemungkinan mesin diseret keluar melalui pintu samping kiri yang dirusak. Lalu dimasukkan mobil,” tandasnya |