Pada kegiatan tersebut Kapolda didampingi oleh Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto, Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol M. Rudy Syafirudin dan Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna.
Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro sepakat menambah armada dengam total ada 32 kendaraan bus untuk membawa masyarakat yang akan melakukan isolasi dari eks-karesidenan Pati.
“Hari ini terjadi fluktuatif masyarakat yang akan berangkat dan mau diisolasi mandiri,” terang Kapolda.Kapolda membenarkan bahwa di Wilayah Jawa Tengah akan memberlakukan SOP penanganan managemen kontijensi covid-19.
“Ini akan dijadikan role model manakala di wilayah kita terjadi fluktuatif terkait covid-19,” ujarnya.
Langkah ini akan menjadi pembelajaran bagi daerah lain sehingga managemen ini akan berjalan di daerah lain sesuai dengan SOP manajemen kontijensi covid-19 yang sudah diterapkan di wilayah Kudus.
“Dengan demikian tidak ada jalan keluar bagi wilayah kita yang nanti tidak tersentuh oleh kerjasama antara antara TNI/Polri dan Pemda,”ungkap Kapolda Jateng.
Kapolda menuturkan akan mengevaluasi langkah-langkah ini selama 1-2 Minggu.“Saya yakin dan percaya bahwa langkah kita akan mampu mengikis covid-19 di wilayah Kudus, ” jelas Kapolda Jateng.
Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro mencoba untuk memperbaiki data dengan menggabungkan data yang sudah ada baik dari TNI/Polri maupun dari Pemda. Melalui data tersebut akan di tentukan berapa perkembangan masyarakat yang positif, sembuh dan meninggal.
Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto memberi penekanan pada beberapa SOP seperti bagaimana cara menggunakan dan melepas APD agar tak membahayakan nakes itu sendiri.Selain penggunaan APD, Pangdam juga menekankan pada SOP bagaimana nakes menangani Covid di rumah sakit dan SOP ketika nakes berada di laboratorium.
Selama 2 hari ke depan laboratorium di Kudus akan diperbaiki sehingga untuk sementara penggunaan laboratorium akan bekerjasama dengan Undip dan RS di Salatiga.
Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro akan melaksanakan evaluasi menerus sehingga pelaksanaan manajemen kontijensi dapat berjalan dengan baik sehingga masyarakat yang dievakuasi akan merasa nyaman.