Truk pasir K-1739-PH yang terseret banjir lahar di alur Sungai Woro Desa Balerante, Kecamatan Kemalang sampai Sabtu (1/3) sore, belum ditemukan.
Banjir lahar dingin Gunung Merapi itu menyeret truk pasir yang dikemudikan Sukirno (30) warga Purwodadi saat menunggu muatan pada Jumat sore lalu.
Camat Kemalang, Bambang Harjoko mengatakan, dari laporan terakhir dari tim dan sukarelawan di lokasi pukul 12.00 siang kemarin, truk belum ditemukan. ” Terseretnya cukup jauh sebab terlambat menghindar,” katanya, Sabtu (1/3).
Dikatakannya, pencarian truk itu terus dilakukan para sukarelawan dan masyarakat sejak pagi, tetapi hasilnya masih nihil. Truk nahas tersebut semula terseret sekitar 10 meter dari alur di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang. Kemudian terseret lagi dan dilihat warga sampai sejauh 100 meter. Terakhir menurut laporan para saksi mata, truk menjauh sampai jarak sekitar 300 meter. Kendaraan itu tidak kuat menahan hantaman air dan material vulkanik yang sangat kuat sehingga terbawa ke hilir.
Dugaan kuat, truk terjerembab ke dalam lubang galian bekas penambangan pasir.
Cukup Jauh
Menurut Bambang, lubang galian di alur Kali Woro cukup dalam dan mampu mengubur truk. Jika truk masuk dan tertimbun material maka tidak akan tampak dari atas. Meski demikian, pihaknya bersama warga masih melakukan pencarian. Dalam musibah ini sopir truk diketahui selamat karena sebelum lahar dingin datang lebih besar ia sudah meloncat.
Dengan adanya kejadian itu warga diminta lebih waspada sebab potensi hujan masih tinggi. Penambang pasir diminta mematuhi peringatan para sukarelawan, sebab risikonya sangat besar.
Sebelum kejadian itu, pihak kecamatan dan sukarelawan sudah berulangkali mengimbau agar warga waspada. Sayangnya masih saja ada warga yang bendel dari ratusan penambang yang di lokasi. Padahal kondisi puncak sangat sulit ditebak.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Sri Winoto meminta kejadian itu jadi peringatan agar warga lebih waspada.
Sebab ancaman banjir lahar dingin masih besar. Meskipun cenderung ke Kali Gendol alirannya, tetapi tidak menutup kemungkinan bisa juga sampai alur Kali Woro. Apalagi jutaan kubik meterial Merapi masih ada di puncak.