Seorang gadis pekerja pabrik, Asriyati (24), warga RT 2 RW 2, Dusun/Desa Samban, Bawen, Kabupaten Semarang ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya. Dia ditemukan dalam posisi tengkurap di kolong tempat tidur rumahnya, Minggu (28/7) malam.
Dari hasil olah TKP sementara yang dilakukan Unit Identifikasi Polres Semarang, diketahui, pada tubuh korban didapati bekas benturan benda tumpul. Informasi yang berhasil dihimpun di lokasi menyebutkan, sebelum ditemukan tidak bernyawa oleh kakak kandungnya, Rusyadi (30), sebenarnya pihak keluarga telah melaporkan hilangnya korban kepada SPKT Polsek Bawen, Jumat (26/7).
Gadis itu sehari-hari bekerja di ARA Shoes Bergas. Menurut tetangga korban, Wahyono, dirinya langsung bergegas lari ke rumah korban usai mendengar suara teriakan Rusyadi.
“Setibanya di rumah, Rusyadi tampak lemas ditemani tetangga serta kerabat lainnya, Muslih, Saikun, dan Suryanto. Kami kemudian memberanikan diri membuka dipan dan mendapati tubuh Asriyati tengkurap. Di sekitar tubuh korban ditemukan pula bercak darah yang mengering,” katanya.
Dia mengatakan, sebenarnya Rusyadi sudah melakukan pencarian pada Jumat itu dengan memasuki kamar korban.
Namun, dia tidak menemukan korban. Ibu korban, Suyami (55), juga tidak mengetahui keberadaan korban karena sibuk dengan pekerjaannya yang juga sebagai buruh pabrik. Adapun ayah korban, Saipan (60), sudah pikun.
Mereka tidak mengira, bila mayat anaknya berada di bawah kolong tempat tidur. Padahal, korban berencana menikah setelah Lebaran. Petugas Polsek Bawen dan Polres Semarang yang mendatangi TKP langsung membentangkan garis polisi untuk mengamankan lokasi dari warga yang ingin melihat dari dekat.
Ditemui terpisah, pacar korban Sugiyo Suryo (21) asal Lingkungan Klego, Desa Ngempon, Bergas mengaku sudah curiga sejak Jumat (26/7) lalu. Sebab, pesan singkat yang dikirim ke korban tidak pernah dibalas.
Pria berperawakan tinggi kurus ini juga mendatangi rumah Asriyati dan melihat ponsel pacarnya tertinggal di dalam kamar.
“Ketika ditelepon tidak ada jawaban, begitu pula saat dikirimi pesan singkat. Karena penasaran, saya pun mendatangi tempat dia bekerja. Namun menurut pihak pabrik, Asri (panggilan korban-red) tidak berangkat kerja. Dia juga tidak ada di rumah, yang ada hanya ponsel yang tertinggal,” kata Sugiyo.
Untuk memastikan penyebab kematian, petugas kemudian membawa jenazah Asriyati ke Rumah Sakit Bhayangkara Semarang guna keperluan autopsi. Setelah dilakukan olah TKP, barang milik korban seperti ponsel merek Venera dan motor Yamaha Mio merah H-2729-RV diketahui juga hilang. Sementara, pada tubuh korban, yakni pada bagian belakang kepala dan bahu kiri diketahui terdapat lebam.
Kapolres Semarang, AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit. “Sejauh ini, sudah enam saksi termasuk pacar korban yang dimintai keterangan. Kami juga masih melacak pelaku melalui akun Facebook milik korban yakni, ’’Acie SudAhmenemukan CintaSejati’’ yang berstatus terakhir ’’marai malesss.......’’ serta ponsel yang hilang,” papar Kapolres. (SM)