-Kemacetan di kawasan Pudakpayung akibat imbas proyek peningkatan jalan di Banyumanik hingga Bawen, diperkirakan berlangsung sampai Desember.
Penanggung jawab Unit Pengendalian Mutu serta Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) PT Adhi Karya, Endang Agus Supriatna mengatakan, pekerjaan ruas jalan di Pudakpayung tepatnya dari Perumahan Asabri hingga perempatan Terminal Banyumanik sepanjang lebih kurang dua kilometer bisa selesai akhir Desember 2013.
”Kalau tidak terkendala cuaca, akhir Desember 2013 selesai. Tetapi jika curah hujan yang terjadi tinggi, kami pun akan kehilangan progres, sehingga target semula akhir Desember selesai bisa mundur hingga Januari 2013.” Untuk mengurai macet, dilakukan pengalihan kendaraan golongan I atau mobil ke tol.
Langkah ini sebagai solusi agar penumpukan kendaraan pada ruas tersebut tidak menyebabkan kemacetan panjang dari Semarang atau dari Ungaran.
”Kami tidak mewajibkan kepada pengendara mobil, hanya menghimbau dan meminta pengertian mereka, karena imbas proyek tidak berlangsung satu atau dua minggu saja,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang, AKBPWindro Akbar, usai memantau lalu lintas di Pudakpayung, Kamis (14/11).
Dia juga mengatakan, truk dan bus tidak bisa dialihkan melalui tol, sehingga yang dipindahkan arus untuk mobil. Rekayasa yang dilakukan, yakni mengalihkan mobil dari arah Semarang menuju Ungaran maupun dari Ungaran ke Semarang, lewat tol. Itu dilakukan pukul 06.00-10.00 dan 15.00-20.00. Kebijakan ini dilaksanakan selama proyek dikerjakan,’’ katanya.
Pasang Gazone
Mulai hari ini, kata dia, kontraktor jalan yakni Adhi Karya akan memasang gazone dan cone serta tali pembatas maupun papan imbauan agar menghindari Jalan Perintis Kemerdekaan selama proyek pengecoran beton jalan belum selesai.
Sebab, menurut Windro, pihak kontraktor sebelumnya tidak mengordinasikan kepada jajarannya terkait pengerjaan proyek. ”Pemasangan pembatas dan tali itu untuk material kontraktor di pinggir jalan agar tidak mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.
Sebelumnya hanya ditaruh saja materialnya,” ujarnya. Selama pengamanan dan pengaturan Satlantas Polrestabes Semarang bersenergi dengan Satlantas Polsek Banyumanik dan berkoordinasi dengan Satlantas Polres Semarang. Sehingga dengan koordinasi dan kerja sama tersebut dapat mengurai kepadatan dan kemacetan arus lalu lintas. ”Pesonil dari Satlantas akan ditempatkan di jalur itu sebagai tim pengurai.
Kalau jumlah personil kurang, maka akan ditambah,” katanya. Proyek jalan kontrak berbasis kinerja (KBK) Banyumanik-Bawen akan mengoptimalkan jalan tersebut. Berdasarkan desain jalur itu menjadi 2 x 7,5 meter. Selama proyek berlangsung, tidak ada pembebasan tanah, pasalnya pelaksana proyek akan memanfaatkan lahan daerah milik jalan (DMJ) yang tersedia.
Agar tidak mengganggu lalu lintas, selama pekerjaan berlangsung, PT Adhi Karya akan memprioritaskan pekerjaan seperti pembangunan jembatan dan ruas yang dianggap penting seperti perempatan serta tanjakan. Adapun sistem pengaturan lalu lintas akan diberlakukan sistem tiga satu (tiga ruas bisa dilalui kendaraan, satu ruas untuk proyek).
”Kami sudah berkoordinasi dengan Satlantas Polrestabes Semarang dan Satlantas Polres Semarang. Pekerjaan akan lebih banyak dilakukan pada malam hari menyusul jalan nasional penghubung Yogyakarta-Solo-Semarang dikenal jalur padat,” kata Endang. (SM)