Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Magelang-Yogyakarta, Kamis (10/7) sore pukul 14.30. Mobil Mitsubhisi Colt T AA-8839-LT bertabrakan dan terbakar hebat sehingga satu keluarga tewas terpanggang.
Korban tewas yaitu Iwan Santoso (36), Diah Nur Santi (32) dan kedua anaknya Yus Esar Santoso (8), dan Bilqis Queen (3). Satu korban lagi Felix Ade Santoso (12) selamat setelah ditolong warga. Mereka satu keluarga yang pulang liburan dari Yogyakarta.
Kondisi paling parah dialami Yus Esar Santoso, dan Bilqis Queen yang terbakar hingga hangus. Adapun Iwan Santoso dan Diah Nur Santi terbakar parah dan mengalami luka berat akibat tabrakan tersebut.
Seluruh korban merupakan warga kampung Jaranan, RT 5 RW 7, Kelurahan Rejowinangun Utara, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang. Berdasarkan informasi yang dihimpun Suara Merdeka, kecelakaan berawal saat Mitsubhisi Colt T yang disopiri Iwan Santoso pulang liburan dari rumah nenek mereka di Yogyakarta.
Sesampai di Kota Muntilan, tepatnya jembatan Kali Lamat di Dusun Gatak Lamat, Desa Pucungrejo, mobil tiba-tiba oleng ke kanan dan menabrak pot bunga permanen. Kapolsek Muntilan AKPGede Mahardika menjelaskan, Iwan Santoso kemudian membanting setir ke arah kiri. Namun tepat di atas jembatan Kali Lamat muncul bus malam Handoyo nopol AA- 1509- AA. Karena jarak terlalu dekat, bus Handoyo menabrak mobil Mitsubhisi Colt T dari arah belakang.
Iwan Santoso kembali membanting setir ke kanan namun justru menabrak pot bunga di ujung jembatan Kali Lamat. Bagian depan mobil Mitsubhisi Colt T hancur dan ringsek sehinggga kaki Iwan terjebit. ”Warga berusaha menolong penumpang tapi kesulitan karena pintu mobil tidak bisa dibuka.
Waktu itu mobil belum terbakar tapi sudah muncul percikan api dan asap dari bawah mobil,” jelas Hartoyo. Warga kemudian memecah jendela mobil dan menarik keluar Felix Ade Santoso. Setelah itu, warga berusaha menyelamatkan korban lain yakni Diah Nur Santi yang duduk di depan bersama suaminya Iwan Santoso, dan anak terkecil Bilqis Queen. Dua korban lain Yus Esar Santoso, dan Felix Ade Santoso duduk di bagian belakang.
”Kami berhasil menyeret kaki Diah Nur Santi namun bagian atas tubuhnya sudah terbakar, kelihatannya sudah meninggal. Kami melihat sopir (Iwan) melambai-lambaikan tangan meminta tolong namun api membumbung tinggi sehingga tidak ada yang berani mendekat,” kata Suyadi, warga lainnya.
Sudah Hangus
Sukarelawan Tanggap Darurat (Tagar) Agus Suharsoyo mengatakan ketiga korban lain baru bisa dikeluarkan setelah api dipadamkan. Ketiga korban tersebut adalah Iwan Santoso, dan kedua anaknya Yus Esar Santoso, dan Bilqis Queen. ”Kondisinya sudah hangus,” kata Agus. Agus sendiri mengalami luka serius saat menyelamatkan keempat korban tersebut. Bagian kakinya sobek terkena pecahan kaca sehingga harus menerima lima jahitan. Ia juga menerima suntikan anti tetanus.
Kapolres Magelang AKBP Murbani Budi Pitono melalui Kanit Laka Ipda Hartoyo mengatakan kebakaran diduga disebabkan tangki bensin pecah setelah menabrak pot dan ditabrak bus Handoyo. ”Diduga ban kanan meletus sehingga mobil oleng ke kanan dan menabrak pot bunga.
Tanpa diduga bus Handoyo menabrak dari belakang mobil korban,” jelas Ipda Hartoyo. Sementara itu, Yani, adik Iwan, mengungkapkan kelima korban berlibur ke rumah keluarganya di Yogyakarta sejak Rabu (9/7) siang. Mereka pulang ke Magelang Kamis siang kemarin namun mengalami kecelakaan maut. Musibah ini sangat memukul keluarga korban.