Soleh (35), warga Gang Garuda RT05 RW 06, Kebonharjo, Semarang Utara, tewas tertembak, Kamis (10/10) sekitar pukul 02.30. Sebutir peluru yang diduga berukuran 6 milimeter bersarang di bahu kanan bagian belakang hingga menembus ke paruparu.
Peluru itu merupakan letupan kedua yang ditembakan seorang pelaku yang tiba-tiba datang menghampiri suami Lita Herminsah (33) itu. Adapun peluru dari letupan pertama meleset dan menembus kaca jendela rumah milik petugas keamanan tidak resmi proyek rel ganda Jalan Ronggowarsito, Semarang Utara itu. Saat itu, ayah tiga anak tersebut sedang kongkow bersama empat rekannya di teras rumah.
Pelaku datang mengunakan sepeda motor Honda Supra Fit warna merah. Namun karena jalan menuju rumah korban terhalang portal besi, dia meninggalkan kendaraannya di depan gang.
Selanjutnya pelaku yang menggunakan jaket hitam dengan membawa tas ransel warna hitam dan wajah tertutup helm itu, berjalan kaki menuju rumah korban.
Tiba di lokasi, dia langsung mengeluarkan pistol dari balik bajunya dan dua kali menembak ke arah korban. ”Saya dengar suara tembakan dua kali, saat itu saya sedang berada di dalam rumah,” ungkap Adit (19), tetangga korban, kemarin.
Pria Misterius
Mendengar suara itu Adit langsung keluar dari rumahnya. Saat hendak berjalan menuju sumber suara, dia berpapasan dengan pria misterius tersebut. ”Pria berjaket warna hitam, helm putih dengan tas di depan dada berjalan santai ke arah barat menuju ke gang,” ujarnya.
Saat bersamaan dia melihat Soleh keluar dari arah rumah sambil memegang bahunya dan berteriak minta tolong serta menunjuk ke arah pria itu. ”Saya sempat mau mengejar, tapi karena mas Soleh terjatuh, saya binggung dan memilih lari ke arah dia (korban-red),” katanya.
Setelah berada di depan tubuh korban yang terkapar di jalan setapak tepat di depan rumah Soleh, Adit hanya memandang dan tidak berbuat apa-apa. Petugas Inafis Polrestabes Semarang tiba di lokasi dan membawa jenazah Soleh ke RSUP dr Kariadi Semarang. Adit menambahkan, empat rekan korban yang saat itu nongkrong melarikan diri saat pelaku menembakan pistol ke arah korban.
”Sebelum kejadian saya sempat melihat mas Soleh dan empat temannya ngobrol. Saat kejadian saya juga sekilas melihat empat temannya itu lari menyelamatkan diri. Saya juga sempat mendengar mas Soleh minta tolong sebelum tembakan kedua terdengar,” katanya.
“Saya dengar suara tembakan dua kali, saat itu saya sedang berada di dalam rumah,” ungkap Adit (19), tetangga korban, kemarin. Mendengar suara itu Adit langsung keluar dari rumahnya. Saat hendak berjalan menuju sumber suara, dia berpapasan dengan pria misterius tersebut
. “Pria berjaket warna hitam, helm putih dengan tas di depan dada berjalan santai ke arah barat menuju ke gang,” ujarnya. Saat bersamaan dia melihat Soleh keluar dari arah rumah sambil memegang bahunya dan berteriak minta tolong serta menunjuk ke arah pria itu. “Saya sempat mau mengejar, tapi karena mas Soleh terjatuh, saya binggung dan memilih lari ke arah dia (korbanred),” katanya.
Setelah berada di depan tubuh korban yang terkapar di jalan setapak tepat di depan rumah Soleh, Adit hanya memandang dan tidak berbuat apa-apa. Petugas Inafis Polrestabes Semarang tiba di lokasi dan membawa jenazah Soleh ke RSUP dr Kariadi Semarang. Adit menambahkan, empat rekan korban yang saat itu nongkrong melarikan diri saat pelaku menembakan pistol ke arah korban.
“Sebelum kejadian saya sempat melihat mas Soleh dan empat temannya ngobrol. Saat kejadian saya juga sekilas melihat empat temannya itu lari menyelamatkan diri. Saya juga sempat mendengar mas Soleh minta tolong sebelum tembakan kedua terdengar,” katanya.