Kendati puluhan bahkan ratusan pelaku perampasan tertangkap dan operasi rutin juga kerap digelar kepolisian, penjahat jalanan terus nekat beraksi. Korban pun terus bermunculan. Dalam beraksi, para pelaku juga tak segan-segan melukai dan membunuh korban.
Para korbannya pun beragam bukan hanya masyarakat sipil. Ada pejabat pemerintahan dan bahkan aparat kepolisian. Dari catatan yang dihimpun dua bulan terakhir, ada puluhan laporan dan penangkapan pelaku kejahatan jalanan khususnya perampasan. Kejadian terbaru, empat pelaku beraksi di kawasan Kampung Kali, Jalan Mayjen DI Panjaitan, Semarang, Kamis (4/9) sekitar pukul 02.00.
Pelaku yang datang mengendarai dua sepeda motor matic itu menghentikan paksa laju sepeda motor Yamaha Mio tanpa pelat nomor yang dikendarai Herwandi Winangjasa (31), warga Jalan Peterongan Kobong, Peterongan, Semarang Selatan. Korban diacungi parang dan diancam akan dilukai kalau tidak menyerahkan sepeda motor tersebut. Takut nyawa terancam, korban menyerahkan sepeda motornya.
Korban lain, Adrianus Firman (21), mahasiswa asal Ketapang, Kalimantan, Senin (1/9) sekitar pukul 02.00. Tak hanya dompet, handphone dan uang tunai dirampas tujuh pelaku yang datang berboncengan dengan tiga sepeda motor. Korban juga babak belur dikeroyok. Peristiwa tersebut terjadi saat Adrianus beserta dua rekannya melintas di depan Rumah Makan Sederhana, Jalan Pandanaran, Semarang.
Diacungi Parang
Perampasan juga menimpa Agus Riyanto (37), warga Kampung Pentul, Tinjomoyo, Banyumanik, Minggu (24/8) sekitar pukul 13.00. Sepeda motor Yamaha Mio H-3006-AMG dirampas saat korban melintas di Jalan Kramas, Tembalang. Dia juga diacungi parang dan diancam akan dilukai kalau tidak menyerahkan sepeda motor.
Pelakunya adalah tiga pemuda berboncengan dengan sepeda motor matic. Kejadian serupa dialami Ida Martina Sari (35), warga Jalan Miranti Timur Dalam, Padangsari, Banyumanik, Rabu (27/8) sekitar pukul 08.30. Dia dirampas saat melintas di Jalan Thamrin, Semarang. Tas cangklong berisi uang tunai, handphone dan surat-surat penting dirampas.
Beda dengan korban lainnya, Nuning Rusmawati (51), dirampas saat hendak menunggu antrian makan di sebuah rumah makan di Jalan Puspanjolo Barat, Semarang Barat, Kamis (26/8) sekitar pukul 13.00. Tak berisi uang tunai, handphone dan suratsurat penting dirampas pelaku yang berjumlah dua orang.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Wika Hardianto mengatakan, kerja keras untuk memberantas tindak kejahatan terus dilakukan baik dengan operasi rutin maupun yang bersifat mendadak. Namun, para pelaku sepertinya tak pernah takut dan jera hingga terus melakukan aksi. Modus yang digunakan penjahat jalanan saat ini seperti srigala. Bergerak dalam jumlah banyak lalu menyergap mangsa. ‘’Karena itu kami terus bergerak cepat, salah satunya dengan patroli rutin,’’ ungkapnya