|
| SEMARANG - Seorang pelaut asal Kaliwungu, Kabupaten Kendal, menjadi korban pembiusan usai turun dari pesawat terbang. Pelaku membawa kabur Rp 55 juta dan sejumlah barang bawaan milik korban. Bahkan, tubuh korban yang bernama Giyono Purwanto (30) warga Kalikendang RT 8 RW 2, Kradenan ini dibuang di sebuah kebun kopi di daerah Bawen, Kabupaten Semarang, dalam keadaan tak sadarkan diri. Kawanan pelaku ini diduga memperdayai korban dengan cara memberi minuman yang sudah diberi campur obat bius. Pelaku memberikan minuman itu kepada korban dengan dalih sebagai jamu penolak masuk angin. Warga yang menemukan korban lantas memberikan pertolongan dan melaporkan peristiwa tersebut ke polisi. Ditengarai pelaku sudah mengerjai korban sejak di pesawat. Setibanya di Bandara A Yani, kawanan segera menjalankan aksinya. Lantaran kejadiannya di Semarang, korban melapor ke Polresatabes Semarang, Rabu (27/4).
Menurut penuturan Giyono kepada petugas, kejadian bermula pada Senin (25/4) sekitar pukul 21.00 saat di dalam pesawat Sriwijaya Air perjalanan dari Jakarta menuju Semarang. ”Di dalam pesawat saya kenalan dengan seorang lelaki. Dia mengakunya tinggal di daerah Kabupaten Semarang,” kata Giyono.
Setiba di Bandara A Yani, korban ditawari oleh pria yang gayanya sok perlente tersebut untuk bersama menumpang mobil jemputan yang diakui milik saudaranya.
Ajakan itu disambut baik. Apalagi ketika itu sudah larut malam. Pikir korban, daripada mengeluarkan biaya untuk ongkos taksi, tawaran kenalan barunya tersebut langsung disetujui.
Mereka lantas bersama-sama menumpang mobil Avansa warna silver. Di dalam mobil sudah ada dua pria lain. Korban tidak ingat pasti berapa nomor polisi mobil yang digunakan pelaku. Diberi Minuman Sebelum meluncur ke arah daerah tujuan, pelaku membujuk korban agar mau diajak putar-putar kota menikmati suasana malam Kota Semarang. Lagi-lagi korban tak keberatan. Korban tak mengira kalau kenalan barunya itu mempunyai rencana jahat.
Ketika mobil melewati kawasan Simpanglima, Sugiyono diberi minuman jamu yang katanya disebut sebagai obat masuk angin. Setelah minum jamu, korban merasakan pusing dan tak berapa lama kemudian jatuh pingsan.
Korban sudah tidak ingat apa yang terjadi. Tahu-tahu keesokan harinya tersadar dan kaget mendapati dirinya tergeletak di tepi jalan kawasan perkebunan kopi di Bawen.
Lebih kaget lagi dia tak menemukan barang bawaan dan tas berisi pakaian serta uang berjumlah Rp 55 juta, termasuk surat-surat penting, seperti sertifikat B Pelayaran. ”Saat saya sadar kepala sangat pening. Seluruh badan terasa sakit. Seluruh barang dan hasil kerja keras saya selama berbulan-bulan di laut lenyap disikat pelaku,” kata Sugiyono. Korban juga mengalami luka memar di bagian kaki dan kedua tangan. Diduga pelaku saat dibuang oleh kawanan ini dengan cara ditendang keluar dari dalam mobil. Korban yang kebingungan ditolong seorang tukang ojek bernama Gunarto (49). Korban menceritakan serangkaian kejadian yang menimpanya. Korban lantas dibawa ke rumah seorang warga dan diberikan pertolongan. Setelah dirasa cukup tenang dan sadar, korban kemudian diantarkan ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian tersebut. Petugas Satreskrim Polrestabes Semarang kini sedang melakukan penyelidikan secara intensif atas laporan tersebut. |