Rita Margiyati (38), tewas dijambret saat hendak berbelanja bersama anaknya, Gita Nur Aulia Putri (10), ke Pasar Peterongan, Semarang. Insiden itu terjadi saat mereka melintas di Tanjakan Tanah Putih, depan Wisma Bougenville, Jalan Dr Wahidin, Candi, Candisari, Minggu (27/10) sekitar pukul 04.00.
Warga Jalan Sanggung Barat RT 02 RW 06, Jatingaleh, Candisari, Semarang itu melaju dari arah selatan (Kasipah) menuju ke Peterongan. Mereka berboncengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vega H-3129-MZ. Kedatangan dua orang yang menaiki Yamaha Mio dari arah belakang, mengagetkan mereka. ”Pelaku mepet motor kami dari arah samping kanan belakang,” ungkap Gita, kemarin.
Setelah jarak berdekatan, seorang pelaku langsung menarik tas yang dicangklong di bahu kanan ibunya itu. Saat itu, ibunya berusaha mempertahankan tas tersebut. Hingga terjadilah tarik menarik. Merasa mendapat perlawanan dari korban, pelaku berusaha sekuat tenaga untuk menarik tas cangklong itu. Untuk melepas tangan korban, pelaku menendang korban. Tendangan itu membuat motor korban oleng. Tak kuasa mempertahankan kesimbangan, Rita dan Gita, terjatuh bersama motornya ke arah kiri. ”Saya langsung bangun, tubuh saya hanya lecet-lecet,” cerita Gita lagi.
Setelah bangkit, pelajar kelas V SD itu langsung menuju ke ibunya yang saat itu masih terkapar. Gita kaget dan menangis. Sebab, dia melihat kepala serta wajah ibunya berlumuran darah. Adapun, ibunya tetap terbujur tanpa ada reaksi ketika Gita berusaha membangunkannya.
”Saya tidak bisa apa-apa, takut dan kasihan melihat ibu tidak sadar dan tubuhnya kejang-kejang,” terangnya.
Bocah perempuan itu hanya bisa menangis, hingga warga yang melintas di lokasi melihat kejadian itu berhenti dan melapor ke Polrestabes Semarang. Petugas yang mendapat laporan langsung mendatangi lokasi. Korban kemudian dilarikan ke RS Elisabeth Semarang. Saat perjalanan menuju ke rumah sakit itu, detak nadi Rita masih terasa. Namun setibanya di Elisabeth, ibu tiga anak itu tewas.
Dua Kali
Setelah divisum, jenazah Rita kemudian dibawa ke rumah orang tuanya di Jalan Candi Persil 34 RT 02 RW 03, Kaliwiru, Candisari. Sekitar pukul 13.00, jenazah korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sendangkuciwo, Semarang. Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Wika Hardianto SH SIK mengatakan, begitu mendapat laporan pihaknya langsung bergerak. Adapun Unit Reserse Mobile (Resmob) Poltestabes Semarang langsung melakukan pelacakan. ”Langkah awal, kami meminta keterangan terhadap saksi dan anggota langsung turun menyisir lokasi,” ungkapnya.
Menurut dia, pihaknya akan bekerja keras dan berusaha secepatnya untuk mengungkap indentitas pelaku. Sebab, tindak perampasan yang mengakibatkan ibu rumah tangga meninggal sudah terjadi dua kali. Kejadian pertama menimpa Natisa Listyani Nasiroh (24), mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Inggris, Undip Semarang. Peristiwa itu terjadi saat wanita hamil itu melintas di depan SMA Don Bosko, Jalan Sultan Agung, Semarang, Rabu 6 Juni 2012 dini hari. ”Modusnya hampir sama, nanti akan kami kembangkan untuk mengarah ke pelacakan identitas pelaku,” tandasnya