Tembok keliling sisi utara dan timur Pasujudan Bumi Arum Al Luwung di Dukuh Bedowo RT 002, Jetak, Sidoharjo dirusak massa. Kapolres Sragen AKBP Dhani Hernando SIk MH tidak membantah adanya aksi perusakan tembok itu. Pihak kepolisian belum mengamankan pelaku perusakan tembok, utuk dimintai keterangan. ”Kami masih menyelidiki untuk mengetahui siapa pelakunya,” tutur Kapolres AKBP Dhani Hernando saat dimintai konfirmasi, kemarin.
Aksi perusakan diperkirakan terjadi Minggu Pukul 02.00 dinihari. Sejumlah orang menyusup memasuki kompleks pondok, dan membongkar tembok itu diduga menggunakan linggis atau benda keras lainnya. Tak kurang ada 43 lubang menganga di tembok terbuat dari batu bata yang tersusun rapi itu. Ukuran lubang tembok bervariasi antara 1 m x 1 m dan 1m x 2m. Sehingga bangunan tembok senilai Rp 1 miliar itu sudah berlubang-lubang. Setelah aksi perusakan itu, warga yang lalu lalang kini bisa melihat langsung kondisi di dalam pasujudan itu.
Garis Polisi
Tembok keliling pasujudan yang dikelola Anto Miharjo alias Gus Antok itu kini diberi garis polisi, untuk kepentingan penyelidikan karena sudah menjadi perkara hukum. Di bagian lain di tembok itu terdapat coretan yang menyebutkan ajaran di pasujudan itu musyrik. Kabar yang beredar sekelompok orang yang merusak tembok itu tanpa diketahui petugas. Kapolres mengatakan pasujudan itu tidak dijaga 24 jam. ”Usai patroli melintas, terjadi aksi itu,” tutur kapolres. Apakah sudah ada Warga Bedowo RT 002 yang dipanggil untuk dimintai keterangan? ”Belum, belum ada pemanggilan, kami masih menyelidiki perkara itu,” tutur orang nomor satu di Polres Sragen itu.
Sejumlah warga mengaku bukan sebagai pelakunya. Aksi itu bisa saja dilakukan orang lain, tanpa sepengetahuan warga Bedowo. Taru, juru bicara Warga Bedowo saat ditemui petugas Polsek Sidoharjo mengaku tidak tahu menahu persoalan aksi perusakan tembok itu