Dipandu Briptu Oktarina, podcast nya polisi ini mengundang satu-satunya polwan doktor forensik di Indonesia, Kombes. Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, DFM, Sp.F., Kamis (9/9) pagi.
Menurut Hastry, ketertarikannya pada dunia forensik berawal dari penugasannya di Poltabes (kini Polrestabes) Semarang.
” Awalnya mendatangi TKP pembunuhan. Saya melihat kasusnya cukup menarik dan merasa banyak yang bisa diperbuat oleh ilmu kedokteran,” ungkapnya.
Didukung oleh nasehat Kasat Reskrim Poltabes pada masa itu, Hastry akhirnya terjun ke dunia forensik.
“Awalnya banyak yang gak percaya, polwan kok masuk forensik. Bahkan Kapolda sempat konfirmasi langsung soal minat saya itu,” papar alumni FKU Undip itu.T
ak ingin tanggung-tanggung di dunia forensik, Hastry akhirnya balik ke kampusnya untuk mengambil studi spesialis forensik dan rampung di tahun 2005.
“Tahun 2012 sampai 2014, saya kuliah lagi di Universitas Airlangga untuk studi S3 bidang forensik. Belakangan saya baru tahu dari media kalau saya adalah polwan pertama di Indonesia yang jadi doktor di bidang forensik,” tuturnya.
Hastry mengisahkan bahwa ia terlibat dalam semua penanganan bencana alam di Indonesia. Namun yang membuatnya sangat terkesan adalah saat dia dan tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri menangani para korban bom Bali 1.
“Itu karena saya baru sekolah. Saya dan tim harus menangani 204 jenazah korban bom,” ungkapnya.
Ditanya tentang pengalaman membedah jenazah, Hastry mengatakan tidak pernah bermimpi aneh ketika kembali ke rumah.
“Paling malamnya ketemu Keanu Reeves,” candanya.Namun sesaat kemudian ia menyela bahwa sering dalam kasus-kasus sulit, arwah para korban bencana mendatanginya dalam mimpi.
“Pada kasus jatuhnya pesawat Lion Air, para korban itu datang lewat mimpi dan menjelaskan ciri-ciri tubuh mereka,” tegasnya.
Saat memeriksa jenazah korban, tambah dokter dua anak ini, apa yang disampaikan lewat mimpi itu terbukti.
“Ternyata yang dimaksud para korban dalam mimpi, saya temukan faktanya di lapangan,” jelasnya.
Karena pengalaman dan passionnya dalam menangani bencana, Hastry mempunyai cita-cita yang cukup tinggi.
“Saya ingin menjadi Kepala Basarnas pertama pertama,” ungkapnya sambil tersenyum.
Bagaimana rincian podcast dan penuturan dokter Hastry tentang anak berkebutuhan khusus yang menjadi korban pemerkosaan serta perhatiannya tentang banyaknya wanita yang menjadi korban kekerasan domestik.