|
| Jajaran Polresta Surakarta menjaga ketat pengamanan Pilpres yang berlangsung pada 9 Juli. Sebab pesta demokrasi untuk memilih presiden dan wakil presiden tahun ini, diperkirakan bakal memanas. Bahkan dalam pengamanan pra hingga pasca penghitungan suara, Polri menetapkan status siaga I yang diberlakukan dalam skala nasional hingga tingkat daerah.
Agar pelaksanaan pilpres tetap aman dan kondusif, polisi dikerahkan di seputar Tempat Pemungutan Suara (TPS). Penempatan dua personel di delapan hingga sepuluh TPS mutlak dilakukan untuk memudahkan koordinasi jika ada sesuatu kejadian yang penting.
Dalam upaya mengantisipasi terjadinya insiden seperti konflik antarpendukung, pihak Polresta Surakarta telah memetakan titik rawan di sejumlah tempat. Pemetaan titik rawan berdasar analisa tentang basis massa antarapendukung.
‘’Ada 10 lokasi yang memiliki kerawanan di Kota Surakarta, empat di antaranya di wilayah Pasarkliwon, empat lainnya di wilayah Jebres, sedang dua titik rawan konflik berada di wilayah Serengan,’’ tegas Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iriansyah didampingi Kasubag Humas Polresta Surakarta AKP Sis Raniwati.
Adapun 2/3 kekuatan dengan jumlah 781 anggota Polresta Surakarta diterjunkan di setiap TPS yang ada di lima kecamatan yakni di Kecamatan Laweyan, Serengan, Pasarkliwon, Jebres dan Kecamatan Banjarsari. ‘’Penempatan petugas kepolisian di TPS dalam Pilpres sama dengan Pemilihan Legislatif (Pileg) bulan lalu,’’ tandas mantan Kapolres Bima itu.
Membantu Polri
Kekuatan tersebut, lanjut Kapolresta belum termasuk pasukan Brimob dan jajaran TNI AD maupun komponen samping yang juga diplot untuk menjaga keamanan dalam pelaksanaan Pilpres.
Dalam pengamanan Pilpres, jajaran Polri tidak hanya bekerja sendiri melainkan di-backup personel TNI AD, Satpol PP, Linmas dan elemen masyarakat lainnya.
Pengamanan yang ditempuh TNI menurut Komandan Kodim 0735 Surakarta Letkol Inf Ardian Tri Wasana sifatnya hanya membantu Polri. Meski begitu jajaran TNI, lanjut Dandim, telah menyiapkan personelnya untuk bertugas di seputar TPS dan sudah menyiapkan pasukan di markas apabila suatu saat diterjunkan di wilayah yang sedang bergejolak.
Personel yang berada di seputar TPS, lanjut dia, kemungkinan berasal dari koramil. Adapun personel yang stand by di markas atau on call, disiapkan prajurit sebanyak 1 Satuan Setingkat Peleton (SST). ‘’Untuk personel yang berada di wilayah koramil disiapkan 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK),’’ paparnya |