-Kasus pembunuhan cukup sadis terjadi di Desa Sari Glagah, Kecamatan Warungasem, Rabu (18/6) malam. Korbannya, Agus Riyadi, warga Wonokerto, Pekalongan, yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek. Agus ditemukan tewas bersimbah darah oleh warga yang sedang melintas di jalan Desa Sari Glagah yang kanan kirinya berupa lahan tebu.
Jenazah korban kemarin dibawa ke RSUD Batang. Di tubuhnya terdapat luka dua tusukan. Satu di punggung kanan sampai 10 cm dan di bawah leher sekitar 7 cm. Dua tusukan tersebut diduga dilakukan pelaku dari belakang ketika Agus sedang mengendarai sepeda motor dan membuat dia meninggal dunia.
Kapolres Batang AKBPWidi Atmoko melalui Kasubag Humas AKP Machsus didampingi Kasatreskrim AKP Hartono mengatakan, jajaran kepolisian masih menyelidiki kasus itu. \'\'Sedang diselidiki. Sebelumnya ada laporan dari masyarakat dan jenazah korban sudah dikirim ke RSUD Batang,\'\' katanya. Upaya untuk menemukan pelaku akan dilakukan pihak kepolisian.
Dari kejadian tersebut, pelaku tampaknya tidak berniat mencuri atau memiliki barang milik korban. Pasalnya, meski berhasil membunuh Agus, sepeda motor Vario G 4907 ZK yang digunakan Agus tidak dibawa pelaku. Selain itu, dompet milik Agus yang berisi uang dan barang-barang lainnya juga tidak diambil pelaku. \'\'Kalau diarahkan pada dugaan pencurian kemungkinan tersebut kecil. Sebab barang milik korban masih utuh. Apakah tindakan ada unsur dendam atau lainnya, kami masih akan melakukan proses penyelidikan dulu,\'\' kata Machsus.
Jaket Robek
Kasatreskrim AKP Hartono mengatakan, pisau yang digunakan pelaku untuk membunuh Agus kemungkinan pisau lipat. Pelaku diduga menusukkan pisau tersebut dua kali ke tubuh Agus ketika mengendarai sepeda motor. Itu terlihat dari jaket korban yang robek di sisi belakang. Hartono juga mengimbau pada tukang ojek agar berhati-hati ketika menerima penumpang.
Apalagi jika malam hari dan mengiming- imingi bayaran yang besar. \'\'Kami minta agar tukang ojek selalu waspada saat menerima penumpang. Terutama ketika malam hari. Jangan sampai terpengaruh bayaran besar, namun membahayakan keselamatan jiwa,\'\' ujarnya.