|
| Kurang dari setengah bulan, rumah dua juragan emas di Dusun Terkesi Utara RT 5 RW 3 Desa Terkesi Kecamatan Klambu disatroni komplotan rampok. Meski brankas emas gagal digondol, namun kejadian itu membuat warga resah. Lantaran perampok membawa senjata api dan sempat beberapa kali menarik pelatuk saat melakukan aksinya. Kejadian terakhir pada Minggu (2/2), sekitar pukul 02.30 di rumah Abdul Rauf (48). Rampok yang berjumlah lebih dari lima orang terlebih dulu menodongkan pistol dan menyekap dua penjaga rumah. Merasa aman, perampok kemudian mencungkel pintu samping ruang tamu dengan linggis.
Mendengar suara pintu dirusak, putra Abdul Rauf, Arga Surya (16) terbangun. Namun ia tidak bisa berbuat banyak. Begitu keluar kamar, dirinya langsung dipukul bagian kepala dengan gagang pistol. Mulut Arga kemudian diplester dan tanggannya diikat tali. Demikian halnya dengan Abdul Rauf yang masih berada di kamar tidurnya. ’’Ada lima orang yang masuk kamar dan mencari brankas. Saat itulah terdengar suara tembakan dari luar rumah. Mungkin sampai lima kali tembakan,” kata Rauf.
Keributan membuat ibu Abdul Rauf keluar kamar. Menyadari ada rampok, dirinya langsung menuju microphone yang tersambung dengan speaker dan meneriakkan kata ’’maling” berulang kali. Warga sekitar pun kemudian berdatangan. Mengetahui kehadiran warga yang semakin banyak, komplotan rampok melarikan diri ke arah Sukolilo Kudus. Gagal membawa brankas, namun menggondol uang tunai Rp 1 juta dari dompet Rauf. Ditambah tujuh handphone, lima kunci motor, dan dua STNK mobil.
Terkait dengan microphone dan speaker di rumahnya, Rauf menjelaskan, sengaja di pasang sekitar sepekan lalu. Sebagai antisipasi lantaran beberapa hari sebelumnya, tetangganya Erna (45) juga mengalami kejadian serupa. Tak hanya itu, Rauf sebenarnya sudah membeli perlengkapan CCTV, sayangnya belum sempat dipasang.
Nekat
Berdasar keterangan warga sekitar, rumah Erna yang juga pedagang emas disatroni perampok pada 21 Januari lalu. Perampok terhitung nekat, lantaran melakukan aksinya pada pagi hari sekitar pukul 06.00. Komplotan rampok itu juga menembakkan senjata api untuk mengancam pemilik agar menyerahkan kunci brankas. ’’Kejadiannya sama seperti di rumah Pak Haji Rauf. Perampok gagal mendapat emas, karena warga langsung berdatangan,” kata Mulyati (50) warga setempat.
Terpisah Kapolres Grobogan AKBP Langgeng Purnomo melalui Kasat Reskrim AKP Subagyo mengatakan telah melakukan olah TKP di lokasi. Hasilnya, ditemukan satu proyektil yang telah digunakan. Sementara satu proyektil lainnya masih utuh ditemukan di dekat sawah atau berjarak sekitar 700 meter dari lokasi. Diduga perampok berjumlah lima orang dan mengendarai dua sepeda motor. ’’Melihat peluru bisa jatuh, maka kemungkinan mereka menggunakan senjata rakitan. Kalau revolver, peluru kan sudah di dalam. Mereka menggunakan senjata yang berbeda, karena dua proyektil yang ditemukan juga berbeda,” kata Subagyo.
Mantan Kasat Narkoba Polres Grobogan itu menilai dua kejadian percobaan perampokan tersebut diduga saling terkait. ’’Kemungkinan saling terkait. Bisa jadi pelakuknya sama. Polisi terus mengejar, karena mereka sudah meresahkan warga,” ujarnya |