Briptu Yanni Rahmawati, dara kelahiran Boyolali tersebut merupakan Polwan yang memiliki keahlian dalam menerjemahkan bahasa isyarat tersebut. Polwan yang sehari-hari berdinas di Sipropam Polres Boyolali tersebut mengaku merasa tertantang untuk mempelajari dan menerjemahkan bahasa isyarat.
“Menjadi tantangan dan sesuatu yang spesial bagi saya untuk jadi Polwan penerjemah bahasa isyarat, selain menjalankan tugas sehari-hari, kami tim Polwan Bahasa Isyarat Polres Boyolali juga terus belajar sebagai penerjemah bahasa Isyarat,”ujarnya
Di tempat terpisah Kapolda Jateng Irjen Pol Ahamd Luthfi melalui Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol M. Iqbal Al-qudusy menerangkan bahwa Polda Jateng sendiri selama ini memang berupaya untuk menghadirkkan juru bicara bahasa isyarat dalam setiap konfrensi pers untuk memfasilitasi dan memenuhi hak penyandang difabel dalam memperoleh informasi yang utuh dari Polri.
“Bentuk dukungan ini menjadi salah satu program prioritas Presisi yaitu menjadikan SDM Polri yang unggul diera police 4.0,” terangnya.
“Saya juga mengapresiasi upaya dari Kapolres Sukoharjo dalam merekrut penyandang difabel untuk berkerja di comand center 911, Mudah-mudahan ini ditiru oleh Polres Jajaran lain di Polda Jateng,” lanjut Kabidhumas.
Diketahui, Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro telah melaksanakan Gerakan Vaksinasi Mahasiswa Nasional yang digelar bersama Jasa Raharja dan Pemda Surakarta dengan tema “Berjuang Bersama Untuk Indonesia Sembuh” bertempat di Gedung Graha UIN Raden Mas Said Surakarta, Sabtu pagi ini (31/7).
Vaksinasi tersebut diikuti kurang lebih 2.000 mahasiswa dari 5 aliansi BEM Nasional sebagai upaya untuk mempersiapkan pelaksanaan belajar mengajar tatap muka yang selama ini dilakukan secara daring.