|
| Rumah tinggal yang sekaligus tempat usaha toko besi Jaya Mulya milik Multazam (36), warga Tunggulsari RT 31 RW 13, Ngarum, Ngrampal pukul 03.00 Rabu (11/6) kemarin dirampok.
Empat perampok bersenjatakan celurit dan benda mirip pistol, memaksa suami istri Multazam-Sumarni rebah dilantai kemudian mengikat mereka.
‘’Pelaku mengancam akan membunuh keluarga, jika saya mencoba-coba melawan,’’ tutur Multazam saat ditemui di rumahnya, kemarin. Multazam pun pasrah. Uang tunai miliknya sekitar Rp 100 juta maupun perhiasan milik istrinya diambil perampok. Saat beraksi, para pelaku tidak mengenakan penutup wajah.
Di antara mereka hanya mengenakan topi. Sebelumnya, kasus perampokan dengan aksi serupa menimpa juragan beras Eni Jamilah (35), warga Jarak, Karanganyar, Plupuh Senin (26/5) dengan kerugian Rp 1 miliar. Pelaku menjarah perhiasan, ponsel, mobil Mitsubishi Pajero serta sebuah truk dan televisi. Multazam mengatakan, pelaku memasuki rumah dengan cara memanjat pagar bagian belakang menggunakan tangga.
Setelah berhasil memotong kawat berduri dan melompati pagar tembok, pelaku memasuki rumah melalui lubang angin-angin. ‘’Seorang warga Dukuh Genting, pada jam 03.00 melihat sebuah mobil warna putih parkir di barat toko besi saya,’’ kata Multazam didampingi Toriq, kakak kandungnya.
Terjaga
Korban saat terjaga dari tidurnya pukul 03.00 melihat sekelebat bayangan dua orang sudah memasuki rumah. Saat Multazam (36) menegur mereka, para pelaku segera mengerubuti korban. Ternyata mereka tidak hanya dua orang, melainkan empat orang. Para pelaku kemudian mengancam korban agar tidak berteriak, jika keluarga ingin selamat. Karena diancam empat penjahat, korban pasrah.
Dia kemudian diikat dan ditidurkan di lantai. Istrinya, Sumarni (34) juga diikat. Sedangkan ketiga anaknya Sofi Matuzahro (10), Saidatul Casna (4) dan Mery Ali Mada (2), tidur pulas dan tidak disentuh pelaku. Para pelaku selanjutnya menjarah tiga buah ponsel, laptop, komputer serta uang yang disiapkan korban untuk membayar material serta dagangan semen tiga truk sekitar Rp 100 juta.
‘’Pelaku juga mengambil perhiasan istri saya, termasuk cincin kawin,’’ tuturnya. Kapolres AKBP Dhani Hernando saat dimintai konfirmasi, kemarin masih melakukan penyelidikan dengan mendalami hasil olah TKP maupun keterangan saksi korban |