“Peran semua pihak terutama orang tua dibutuhkan untuk memberikan pemahaman pada anak-anak ini. Meskipun ketika di rumah mereka menunjukkan perilaku yang positif. Namun saat keluar rumah perilaku mereka bisa saja berubah,†terang Jenderal Bintang Satu.Brigjen Pol. Abiyoso Seno Aji menjelaskan bahwa berubahnya perilaku remaja tersebut disebabkan banyak faktor seperti teman pergaulan dan lingkungan.“Anak dibawah umur dan remaja adalah masa depan bangsa, namun apabila banyak dari mereka yang terlibat aksi kriminal maka akan dibawa kemana bangsa ini,†tutur lulusan Akabri tahun 1992Mantan Karopaminal Divpropam Polri membeberkan pengaruh minuman keras bagi remaja saat mereka melakukan tindak pidana.
“Saat mereka dalam kondisi mabuk, maka alur berpikir menjadi terganggu. Terhadap hal-hal seperti ini (minuman keras) pengawasan terhadap remaja perlu ditingkatkan. Kalau masih sekolah, peran guru harus lebih terlihat,†jelas Wakapolda Jateng.Sebagai penegasan, Wakapolda menyatakan pihaknya akan mengambil tindakan tegas terhadap peredaran minuman keras di Jawa Tengah.“Saya perintahkan seluruh jajaran untuk memberantas peredaran miras baik itu lokasi, tempat maupun bila ada, pabrik minuman keras,†tegasnya.Dalam gelar konferensi pers di Mapolda Jateng, terdapat empat kasus besar yang dipaparkan oleh Jenderal Bintang Satu.Diantara kasus-kasus tersebut, 9 orang remaja ditetapkan sebagai tersangka pelaku tindak pidana. Satu anak dibawah umur berinisial IL (15) menjadi tersangka kasus pembunuhan terhadap seorang siswa SMP berusia 13 tahun di Grabag, Magelang pada Rabu (03/08/22).