Gara-gara ban depan bagian kanan meletus, bus Antar-Kota Dalam Provinsi (AKDP) Raya AD-1464-AG, Rabu pagi (19/2), tercebur ke Sungai Beji di Guyangan Dusun Mlangse, Desa Tubokarto, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri.
Sebelum terjun ke dasar sungai sedalam empat meter, bus dari arah Wonogiri ke jurusan Pracimantoro itu, terlebih dahulu menabrak pohon kelapa yang tumbuh di tebing jurang. Hal itu menyebabkan pohon kelapa roboh dan bus berposisi miring di dasar sungai. Saat kejadian, lokasi kecelakaan diguyur hujan gerimis.
”Kejadiannya berlangsung pukul 07.15,” tutur Manto, salah seorang warga Desa Tubokarto.
Bersama warga sekitar, dia menolong para penumpang. Kapolsek Pracimantoro AKP Kasimin bersama mengatakan: ”Tidak ada korban yang meninggal.”
”Sebelum kecemplung ke sungai, saya sempat mendengar ada suara semacam letusan,” ujar Sri Mardiastuti (44).
Guru SMP 1 Pracimantoro itu ikut menumpang bus. Dia mengalami sakit di pinggang dan kemudian dirujuk ke rumah sakit Solo. Sri Mardiastuti, berumah di Wonokarto, Wonogiri Kota sehari-harinya melajo ke tempat kerja naik bus. ”Laju bus waktu itu tidak kencang,” ujarnya.
Ban Roplakan
Kecelakaan tunggal yang terjadi di kilometer 39 jalur Wonogiri-Pracimantoro ini, menyebabkan sekitar 11 orang penumpangnya mengalami luka berat dan ringan. Sopir bus Agus Widodo (40) dan kernet Yanto Oncom (41), mengalami luka-luka. Sopir Agus, warga asal Dusun Dawe, Desa Gumiwanglor, Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri, menyatakan, jumlah penumpang yang diangkut hanya 15 orang.
Sehari-harinya, bus Raya ini melayani trayek Wonogiri-Pracimantoro-Solo. Sopir Agus mengalami luka sobek di kepala kiri atas dan di bagian kaki kanan. Untuk penyembuhan lukanya, Agus diopname di unit rawat inap Puskesmas Pracimantoro. Pimpinan Puskesmas Pracimantoro, dokter Ari, menyatakan, Agus mengalami cedera kepala ringan (CKR).
Menurut Agus, pemicu terjadinya kecelakaan, karena ban depan kanan tiba-tiba meletus. Dia membantah melajukan bus terlalu kencang. ”Tidak kencang, wong saya baru saja menurunkan penumpang, jadi baru angkatan untuk melaju kembali,” tandasnya. Roda depan kiri, dipasangi ban roplakan jenis \'bandag\'. ”Tapi yang meletus sisi depan kanan yang justru terpasang ban orisinil. Saya tidak tahu, mengapa yang meletus justru ban orisinil,” tuturnya