Sebanyak 10 ribu orang antusias mengikuti pencanangan Gerakan Nasional Pelopor Berlalu Lintas dan Gelar Siaga Darurat Bencana Alam di Jawa Tengah 2014. Kegiatan itu digelar di depan pos polisi lalu lintas di Kawasan Simpanglima, Semarang, Minggu (26/1).
Acara yang digelar Polda Jawa Tengah bersama instansi terkait untuk menekan angka kecelakaan itu mendapat banyak simpati dari masyarakat. Terlebih, panitia menyediakan doorprize bagi peserta, seperti sepeda motor dan sepeda gunung.
Kapolda Jateng Irjen Dwi Prayitno mengatakan, melalui kegiatan tersebut diharapkan kesadaran masyarakat terhadap keselamatan di jalan raya semakin meningkat. Hingga mereka sadar jika keselamatan merupakan kebutuhan saat berada di jalan raya. Dengan begitu angka kecelakaan akan terus menurun dari tahun sebelumnya. “Pada 2013 hingga memasuki 2014, angka kecelakaan di Jateng turun 30 persen,” ungkapnya.
Hal itu membuktikan, lanjut dia, angka kecelakaan dapat terus ditekan apabila masyarakat sadar tentang arti keselamatan untuk diri sendiri. “Dimulai dari diri sendiri, lalu ditularkan kepada orang lain,” ujarnya.
Didominasi Roda Dua
Dia menyatakan meski ada penurunan, namun angka kecelakaan di Jateng masih terus terjadi. Terutama kecelakaan yang didominasi pengendara roda dua. Faktor lain, banyaknya pengendara yang tidak memakai helm, menggunakan telepon genggam saat berkendara serta kondisi jalan yang rusak menjadi pemicunya.
“Hal itu terjadi karena kesadaran akan keselamatan saat di jalan belum dimiliki,” ujarnya.
Dalam acara itu, juga dilakukan telekonferensi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden berpesan agar masyarakat Jateng benar-benar memperhatikan ketertiban saat berkendara di jalanan. “Jika ingin menurunkan angka kecelakaan, maka pengendara harus sadar tertib berkendara di Jateng,” pesannya.
Dalam kegiatan tersebut sejumlah korban kecelakaan yang menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas juga mendapat bantuan. Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng, Kombes Istu Hari Winarto menambahkan, pada 2013 terjadi kecelakaan sebanyak 18.528 kejadian, dengan korban meninggal 3.043 orang, luka berat 1.164 orang, dan luka ringan 24.425 orang.
Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, yang mencapai 22.701 kejadian. Dengan korban meninggal dunia 3.713 orang, luka berat 3.730 orang, dan luka ringan sebanyak 29.304 orang (SM)