-Hari keenam pencarian korban longsor di Dukuh Kambangan, Desa Menawan, Kecamatan Gebog akhirnya menemukan Masrikah (51). Siang kemarin, istri Suwodo (55), penduduk RT 3 RW6 yang ditemukan tewas (Suara Merdeka 26/1), langsung dimakamkan.
Dia merupakan korban terakhir dari 12 warga Kambangan yang tewas tertimbun longsor bukit Jigong, Selasa (21/1) malam lalu. Perangkat desa Menawan, Ali Munjadi, ketika dikonformasi wartawan menyatakan Srikah (51), ditemukan Senin (27/1) sekitar pukul 13.45 oleh tim gabungan dari warga setempat, pemuda Karang Taruna Desa Menawan, dan anggota TNI dan Polri. Jenazah korban langsung dimakamkan sektar pukul 14.30. ’’Korban langsung dimakamkan,’’ imbuhnya.
Secara otomatis, evakuasi yang sudah berlangsung hampir sepekan itu langsung dihentikan. Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga mengklarifikasi kabar dua tamu Mursidi (45) asal Tayu, Kabupaten Pati yang ikut tewas. Setelah dikonfirmasi, dua orang tamu tersebut ternyata benar menginap di rumah Mursidi. Hanya saja, sebelum terjadinya musibah dia sudah pulang. ’’Korban tetap berjumlah 12 orang,’’tandasnya.
Pada awal setelah kejadian, hanya dua korban yang berhasil berhasil dievakuasi yaitu Sulasmi (55) dan Karmudji (50). Korban Karmudji yang awalnya ditemukan selamat setelah terkubur hampir 18 jam, akhirnya meninggal di RSU Kudus.
Berikutnya, tim menemukan enam korban yaitu Asrori (43), istri Kusmiyanti (38) dan anaknya Ulfa (12), Ismawati (36) dan anaknya Mohammad Iwan (8), serta Istiqomah (45). Setelah itu, giliran Suwodo (55- suami Srikah) ditemukan, menyusul kemudian Mursidi (45) dan Ibunya Rukmi (60), dan terakhir Srikah (51).
Bantu
Dandim 0722 Kudus Letkol Inf Yusa Aulia, menegaskan proses pencarian dan evakuasi korban longsor di Kambangan, pihaknya mengirimkan petugas sebanyak dua satuan setingkat peleton (SST) atau sekitar 60 orang.
Dengan telah ditemukannya seluruh korban, petugas yang ada kini digeser ke daerah longsor lainnya di Desa Rahtawu Kecamatan Gebog. ’’Kami ingin memastikan tidak ada lagi warga yang harus dievakusi dari kawasan rawan longsor, terutama Dukuh Wetan Kali,’’tandasnya.
Di tempat tersebut, anggota TNI diharapkan dapat membantu pembenahan sarana dan prasarana (sarpras) yang rusak akibat tanah longsor. Termasuk kemungkinan perbaikan jalan yang putus sepanjang kurang lebih 30 meter ke arah Dukuh Semliro.