Kegiatan tersebut turut disaksikan oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi beserta PJU Polda Jateng, Pj. Gubernur Jateng Komjen Pol (Purn) Nana Sudjana, Kasdam IV Diponegoro Brigjen TNI Ujang Darwis, serta Pimpinan KPU, dan Bawaslu Propinsi Jateng.Dalam simulasi tersebut, kerusuhan berhasil diatasi melalui berbagai tahapan penggunaan kekuatan yang diperagakan oleh 665 personil Ditsabhara, Brimob Polda Jateng, serta didukung oleh unsur TNI dan Stakeholder terkait.Usai kegiatan, Kapolda Jateng memberikan apresiasi serta sejumlah penekanan kepada personil yang terlibat simulasi.“Kegiatan hari ini merupakan gambaran pengamanan Pemilu yang kita lakukan. Dalam simulasi ini tampak anggota sudah paham tahapan penggunaan kekuatan dalam menghadapi situasi rawan,†ujar Kapolda.Dirinya juga memuji personil pengamanan yang tetap bergerak dalam ikatan regu, peleton dan kompi. Dalam peragaan juga tergambar bahwa petugas mampu menjaga kesabaran dan tidak mudah terpancing oleh provokasi massa.“Meski tim anarkis diperagakan oleh sesama rekan sendiri, tapi menghadapi tim anarkis yang memperagakan dengan serius semua tahapan, saya lihat petugas tetap sabar dan tidak terprovokasi†lanjut Kapolda.Kapolda juga menjelaskan, simulasi ini adalah yang terakhir digelar, kegiatan serupa juga telah dilaksanakan diseluruh Polres kabupaten dan kota di Jawa Tengah.“Disamping sispamkota, kita juga gunakan sispam VVIP dan Sispam Mako. Semua sudah kita latihkan dengan harapan saat pentahapan pemilu, jajaran Polda Jateng dengan stake holder yang lain sudah siap pakai dalam penggunaannya,†jelasnya.Tidak hanya gangguan yang tampak, ancaman gangguan di dunia maya juga menjadi perhatian Polda Jateng. Melalui Virtual Police, pihaknya terus melakukan Patroli Cyber untuk mengantisipasi penyebaran konten negatif.“Kita punya Virtual Police yang didalamnya ada tim dari Krimsus, Krimum, Intelijen dan Humas yang melakukan Patroli Cyber mengingatkan masyarakat terkait konten negatif yang diunggah bahwa itu merupakan black campaign, Hoax, Hate speech dan sebagainya,†tutur Kapolda.Bila peringatan tidak diindahkan maka akan dilakukan penegakan hukum terpadu dengan koordinasi Bawaslu untuk menentukan apakah tergolong tindak pidana pemilu atau bukan.Sementara itu Pj. Gubernur Jateng mengapresiasi peragaan simulasi Sispamkota, Menurutnya, kegiatan ini menggambarkan sinergitas dan kolaborasi yang baik antara TNI Polri dan stakeholder terkait dalam upaya menjaga kondusifitas kamtibmas selama proses pentahapan pemilu.“Karena dalam pengamanan pemilu nanti tidak bisa tiap instansi bekerja sendiri, perlu ada kolaborasi dan kerjasama dalam pelaksanaan tugasnya dan kita harapkan dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik, pungkasnya. |