|
| Polres Tegal mencium sejumlah orang yang berupaya menimbun BBM jenis premium dan solar bersubsidi di wilayah Kabupaten Tegal.
Modus yang mereka gunakan dengan cara ikut mengantre membeli BBM bersubsidi di sejumlah SPBU dengan membawa jerigen, juga mengisi tangki BBM kendaraan roda empat yang mereka bawa dengan pengisian full tank.
\'\'Kami sudah mencium upaya sejumlah orang untuk menimbun BBM. Makanya, setiap SPBU wajib kami tempatkan minimal dua anggota polisi,\'\' tandas Kapolres Tegal, AKBP Tommy Wibisono saat rapat koordinasi (rakor) mengantisipasi pengurangan BBM bersubsidi di ruang rapat Wakil Bupati Tegal, kemarin.
Dikatakannya, penempatan sejumlah personel Polres Tegal di setiap SPBU untuk mengantisipasi upaya penimbunan BBM. Selain itu, untuk mengantisipasi kemungkinan anarkis warga yang tidak mendapatkan premium.
Menurut Kapolres Tegal, pihaknya telah mencium adanya kendaraan roda empat yang dimodifikasi untuk menampung lebih banyak BBM. Untuk itu, semua operator SPBU diminta waspada dan mendeteksi dini kemungkinan tersebut. Jika dicurigai ada kendaraan yang dimodifikasi, maka diminta langsung laporkan polisi.
\'\'Termasuk warga yang membeli dengan menggunakan jerigen. Harus ada surat rekomendasi dari desa,\'\' tegas Tommy. Tommy meminta pula pengusaha SPBU agar menginformasikan kepada anggotanya terkait dengan kuota BBM. Jika SPBU sudah tidak bisa melayani masyarakat, maka anggotanya bisa menginformasikan. Kondisi itu untuk meminimalisasi kekecewaan warga yang telah lama mengantre.
\'\'Jangan sampai sudah lama mengantre, ternyata tidak mendapatkan BBM. Ini berpotensi terjadi keributan,\'\' ucapnya.
Oleh karena itu, masyarakat Kabupaten Tegal diminta tidak panik menghadapi pengurangan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium bersubsidi. Hal itu mengingat stok BBM tersebut tercukupi untuk kebutuhan masyarakat hingga tujuh hari mendatang.
Aksi Borong
Sementara itu, aksi borong BBM jenis premium hingga kemarin masih terjadi di hampir semua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Tegal.
Antrean panjang pengendara membuat sejumlah ruas jalan tersendat. Bahkan, beberapa warga rela mengantre sejak pagi hari untuk mendapatkan premium bersubsidi. Tidak hanya mengantre dengan memarkirkan kendaraannya, namun masyarakat mengantre dengan membawa jerigen.
Sales Eksekutif Ritel Pertamina, Sindu menjelaskan, suplai BBM bersubsidi mengalami pengurangan di 91 SPBU wilayah Brebes hingga Pekalongan. Namun, dirinya tidak mengetahui jumlah pengurangannya. Pertamina hanya menyalurkan, dan untuk angka pengurangan berada di BPH Migas. |