Blantik (pedagang) sapi Hartoyo Sukimin (62), Rabu pagi (18/6), dirampok saat akan ke pasar. Uang Rp 9 juta, KTP, SIM dan STNK sepeda motornya, dirampas perampok. Hartoyo merupakan warga Dusun Kembang RT 1/RW 6 Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Perampasan uang dan surat-surat penting miliknya, berlangsung ketika korban pingsan, setelah dipukul di bagian muka dan kepalanya. \'\'Saya dipentungi pakai benda keras,\'\' ujar Hartoyo.
Kejadian ini, berlangsung pada pukul 03.30, saat dia mengendarai sepeda motornya untuk maksud mengambil empat ekor sapi dagangan yang dititipkan di kandang rekannya, Itong, di Dusun Cakaran Benderojo, Desa Sendang. \'\'Rencananya, saya akan menjual sapi itu ke Pasar Hewan di Kecamatan Sidoharjo,\'\' tutur Hartoyo.
Tapi di jalan sepi yang hampir mencapai ruas Jalan Raya Wonogiri-Wuryantoro, atau di dekat pintu gerbang pangkal jalan menuju landasan olahraga Gantole, dia dihentikan oleh orang tak dikenal, yang mengadangnya di tengah jalan. \'\'Begitu saya berhenti, langsung digebuki pakai pentungan, kemudian saya tak sadarkan diri,\'\' kata Hartoyo.
Berlumuran Darah
Baru setelah saya sadar, Hartoyo kemudian menaiki motornya untuk menuju ke rumah warga terdekat, untuk meminta perolongan. Melihat Hartoyo berlumuran darah, warga segera mengantar ke RSUD Wo-nogiri. \'\'Saya dipukuli di bagian muka dan kepala, sampai dua gigi bawah saya ikut prothol (tanggal),\'\' ujar Hartoyo.
Selepas mendapatkan perawatan intensi di ruang IGD, Hartoyo, kemudian dirawat inap di Bangsal Kenanga dan ditunggui oleh istri dan adiknya, Pardi. Dia masih mengeluarkan darah dari luka di mulutnya. \'\'Sepertinya, saya tidak pernah punya musuh, dengan tetangga dan sesama bakul ternak pun, saya selalu menjalin hubungan yang baik. Tapi entah mengapa, kok saya bernasib begini,\'\' keluhnya.
Kapolres Wonogiri AKBP Tanti Septiyani melalui Kasat Reskrim AKP Budiarto, menyatakan, kasus perampasan uang pada diri blantik sapi Hartoyo, masih dalam penyelidikan. Polisi kesulitan meminta informasi dari saksi, karena saat kejadian berlangsung, tidak ada orang yang mengetahuinya. Korban pun, sulit untuk menuturkan ciri-ciri penjahat yang menganiayanya, karena begitu dipukuli langsung pingsan. Ada dugaan, dia telah lama diincar oleh penjahat, karena menjadi blantik sapi. Diduga, penjahat telah lebih dulu mempelajari kebiasaan korban berangkat pagi sendirian, setiap kali pergi berdagang ternak ke pasar