“Saya selaku Kapolda Jateng merasa bangga, karena Brimob Polda Jateng memiliki kemampuan dengan klasifikasi khusus. Pasukan ini siap menghadapi Pilkada serentak di 21 kabupaten/kota,” kata Irjen Pol Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K.
Dalam penutupan itu dipertujukan pula peragaan dan simulasi dalam penanganan tindak anarkisme. Para anggota Brimob beseragam Pakaian Dinas Lapangan (PDL) bersenjata dilengkapi sarana dan prasarana mempraktikkan kemampuannya menembak, penembakan laras licin untuk memukul mundur masa anarkis.
“Pasukan terlatih dan tidak terlatih itu beda, pasukan terlatih itu perlu perlatihan seperti ini. Yang sudah dilatih itu punya kemampuan, kepercayaan diri, kompetensi. Pasukan ini siap digerakan dalam tantangan dan hambatan diwilayah Polda Jateng,” tegas Kapolda.Irjen Pol Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K
berpesan agar pasukan terlatih ini menjalankan tugas dengan kepercayaan diri dan mental baja, loyalitas dan tanpa melupakan dedikasinya sebagai pengayom masyarakat.
“Kita tidak boleh berbangga karna memiliki kompetensi khusus ini khusus ini. Kita harus andap asor. Kita tidak boleh menyakiti masyarakat, kita harus mengayomi melindungi masyarakat,” pesan Kapolda kepada peserta pelatihan.
Kapolda mengatakan agar saat bertugas para personel Polda Jateng tidak meninggalkan protokol kesehatan.
“Sangat riskan sekali kalau sampai personel Satbrimob terpapar covid-19. Jadi dalam bergerak harus diperketat lagi protokol kesehatannya,” ujar Kapolda.
Dalam kesempatan itu, terpilih pula 3 pasukan peserta pelatihan terbaik.