Sejumlah pemudik mengendarai kendaraan pribadi dengan nomor polisi luar daerah mulai terlihat melintas di Pantura Kota Rembang. Mereka kebanyakan memilih perjalanan pada malam hari. Kepala Satuan Lalu-lintas Polres Rembang AKP Sugino mengatakan, arus mudik hingga Rabu (31/7) siang belum terlihat mencolok di sepanjang Pantura Rembang. Diperkirakan lonjakan kendaraan mudik Lebaran baru akan terlihat pada Minggu dan Senin (4-5/8). \'\'Senin pegawai baru masuk cuti bersama. Namun libur kerja sudah dimulai pada hari Sabtu. Jadi diperkirakan lonjakan kendaraan arus mudik sampai di Pantura Rembang mulai Sabtu hingga Senin mendatang,\'\' jelasnya.
Satlantas Polres Rembang kini tengah mengebut pemasangan ratusan rambu peringatan dan mata kucing untuk meningkatkan kewaspadaan pemudik. Pemasangan ditargetkan rampung pada H-7 Lebaran (hari ini-Red).
Sugino meminta para pemudik mewaspadai kendaraan berat yang melintas di jalur Pantura. Apalagi, truk baru dikandangkan pada H-4 Lebaran atau Minggu (4/5). \'\'Setelah truk dilarang melintas, jalur pantura akan lebih lengang. Namun hingga H-4 truk dan angkutan barang masih akan melintas di jalur pantura. Karena itu, pemudik harus lebih waspada,\'\' jelasnya.
Enam Posko
Jalur pantura Rembang selama ini dikenal sebagai titik lelah. Polres bersama Pemkab Rembang tengah menyiapkan enam posko pengamanan dan pelayanan untuk pemudik. Lima posko di antaranya berada di sepanjang jalur Pantura, sedangkan satu lainnya berada di jalur alternatif Rembang-Blora di Desa/Kecamatan Bulu.
Lima posko di jalur pantura tersebar di SPBU Kaliori, Terminal Rembang, Pantai Binangun, Pantura Lasem, Pos Pelayanan Kragan di dekat RM Luwes dan satu lainnya berada di Pantura Sarang yang berbatasan dengan Jawa Timur. \'\'Untuk memudahkan pemudik kami pasang rambu peringatan tiga lapis di jarak 500 meter, 300 meter dan 100 meter menuju setiap posko. Kami mengimbau pemudik tak memaksakan diri. Jika lelah, sebaiknya beristirahat di posko mudik atau tempat yang memungkinkan,\'\' jelasnya.