Ruko material bangunan Makmur milik Warsito (43) di Jalan Notogan Desa Pule, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Selasa dinihari (29/4) pukul 02.30 disatroni kawanan perampok.
Lima penghuni diancam celurit, dipukul, dikepruk batu dan ditodong pistol. Mulut dan mata mereka juga dilakban (plester), serta tangan dan kaki diikat.
Kawanan perampok yang diperkirakan sekitar 10 orang ini, membawa kabur dua unit mobil. Yakni truk Elf AD-1841-B dan Suzuki APV pikap AD-1668-CK, keduanya berwarna putih dan masih baru. Perampok juga membawa kabur dua sepeda Polygon dan Phoenix, perhiasan emas sekitar 30 gram, komputer, note book, ponsel, peralatan eletroknik rumah tangga, televisi, earphone dan uang sekitar Rp 11 juta.
Hampir semua lemari dan laci meja diobrak-abrik oleh kawanan perampok.
Polisi yang datang melakukan pemeriksaan menemukan perabot rumah tangga korban morat-marit. ‘’Ponsel, jam tangan, kunci motor dan STNK saya juga dirampas,’’ tutur Supriyadi (45) pekerja di ruko Makmur. Kata Supriyadi, kawanan perampok masuk dengan cara memanjat dan melompati pagar tembok di sisi timur, kemudian menyekapnya di kamar belakang. ‘’Saya ditodong pistol dan golok serta dibentak wis menenga wae, aja macem-macem.’’
Topeng Ala Ninja
Selanjutnya, kawanan penjahat yang mengenakan topeng ala ninja ini, menjebol pintu rumah untuk melumpuhkan Warsito beserta istri dan dua orang anaknya. Adik Warsito, Sugiyatno (40) menyatakan, kawanan penjahat sempat memukulkan batu besar ke arah kepala si tuan rumah, tapi meleset dan mengenai bahu.
Salah seorang penjahat, sempat meninju muka anak sulung Warsito, Gading (14), sampai luka lebam. Bersama adiknya, Yunan (9), dan ibunya Ny Partini Warsito (42), Gading disekap di dalam kamar.
Tapi tali yang mengikat Yunan akhirnya dapat dilepas, kemudian dia menolong membongkar tali dan lakban ibunya serta Gading. Setelah kondisi dirasa aman, karena kawanan perampok telah kabur, Gading, Yunan dan Ny Partini ganti menolong Warsito yang disekap di ruang lain. Terakhir, giliran Supriyadi dibebaskan oleh Warsito.
Kapolres Wonogiri AKBP Tanti Septiyani telah menurunkan jajarannya untuk mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).